Jumat, 11 September 2015

Jutaan Material Kelud Ancam Nyawa Warga

Berdasarkan data dari Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWS Brantas) masih terdapat jutaan meter kubik kandungan material pasir yang jika sewaktu-waktu terkena hujan akan mengalir ke bawah mengikuti aliran sungai, menyebabkan beberapa alur sungai yang ada hamper dipastikan tidak dapat menampung aliran lahar hujan tersebut. Sehubungan dengan adanya ancaman lahar hujan Gunung Kelud, United Nations Development Programme (UNDP) bekerjasama dengan BPBD Kabupaten Malang, menyusun Dokumen Rencana Kontijensi (Renkon) Lahar Hujan Gunung Kelud. Renkon lahar hujan merupakan rencana darurat ketika terjadi bencana lahar hujan, siapa berbuat dimana dan bagaimana yang merupakan tanggung jawab bersama para pihak.

Pada hari Kamis (10/9), BPBD Kabupaten Malang mengadakan kegiatan Lokakarya Sosialisasi Penyusunan Rencana Kontijensi Lahar Hujan Gunung Kelud yang dibuka oleh Asisten Kesejahteraan Rakyat, Drs. Prihadi Waskito, MM, mewakili Bupati Kabupaten Malang, dengan didahului laporan kegiatan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Malang, Drs. Ek. Hafi Lutfi, MM, yang dihadiri kurang lebih 50 orang peserta terdiri dari dinas, lembaga dan instansi terkait, TNI-Polri, universitas, organisasi masyarakat sipil, jaringan relawan, jaringan komunitas penanggulangan bencana dan perwakilan masyarakat.


Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Malang,
Drs. Ek. Hafi Lutfi, MM, sedang memberikan laporan kegiatan

Dalam laporan kegiatan, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Malang menyampaikan, BPBD Kabupaten Malang dan UNDP akan memfasilitasi penyusunan dokumen rencana kontijensi banjir lahar hujan Gunung Kelud pada aliran Sungai Konto, Sambong dan Nogo yang melintasi wilayah Kecamatan Ngantang dan Kasembon dan diharapkan dapat mengakomodasi berbagai inisiatif pengurangan risiko bencana. Selanjutnya dalam sambutannya, Drs. Prihadi Waskito, MM, menyampaikan, atas nama Pemerintah Kabupaten Malang, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan kegiatan ini menjadi langkah awal yang positif untuk membangun kerjasama yang harmonis dalam penanganan pasca erupsi Gunung Kelud dan memberikan dampak positif untuk menjaga stabilitas pembangunan khususnya di Kabupaten Malang.

Selanjutnya, sesi paparan 1 (satu) yang disampaikan oleh 2 (orang) orang narasumber dari Pusat Studi Managemen Bencana (PSMB) UPN “Veteran” Yogyakarta dengan tema Metode dan prinsip penyusunan rencana kontijensi partisipatif dan dari UNDP dengan tema Rencana kerja penyusunan rencana kontijensi lahar hujan G. Kelud. Kemudian, dilanjutkan sesi paparan 2 (dua) yang disampaikan oleh 3 (tiga) orang narasumber dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM dengan tema Mengenal karakter dan ancaman erupsi Gunung Kelud, dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas dengan tema Mengenal karakter sungai dan kandungan material Gunung Kelud dan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika dengan tema Mengenal karakter dan proyeksi curah di daerah Gunung Kelud. (dienfi@gmail.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar